THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 29 Agustus 2010

RIWAYAT SINGKAT SMA NEGERI 1 PEMALANG

             Sebelum SMA Negeri 1 Pemalang berdiri sudah dibentuk panitia SMA tahun 1961 yang terdiri dari unsur Pemerintahan Kabupaten Pemalang, guru-guru SGA Negeri Pemalang dan guru-guru SMP Negeri 1 Pemalang, setelah terbentuk, unsure Pemerintahan Daerah Pemalang mendapat tugas untuk menyiapkan gedung, sedangkan unsur pendidik diserahi tugas membuka SMA Persiapan. Sehingga pada 1 Agustus 1962 telah dibuka SMA Persiapan sebanyak 3 kelas semuanya kelas I, Kepala Sekolahnya adalah Bapak R. MARDIKUN dengan guru-gurunya dari SGA Negeri, SMP Negeri 1 dan Departemen Agama yang menempati gedung di SGA Negeri Pemalang.
            Setelah Panitia berhasil membeli tanah penduduk di desa Bojongbata kurang lebih 9635 m persegi maka pertama dibangun 2 lokal, ruang Tu dan ruang Kepala Sekolah yang semi permanent. Setelah terbentuk maka 2 kelas dipindahkan ke Sirandu dan satu kelas masih menempati gedung SGA Negeri Pemalang. Adapun dana pembangunan ini diperoleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dan dari sumbangan rakyat Pemalang.
            Ditengah-tengah sulitnya mencari tenaga pengajar maka masuklah putera Pemalang asli yaitu Bapak SOEDJONO SAJADI, BA. Lulusan BI Ilmu Pesawat, kemudian beberapa bulan dating Bapak ENDRO SOEWARDJO, BA. lulusan BI yang telah berpengalaman mengajar dibeberapa SMA di bandung. Bapak Endro Soewardjo, BA. Adalah putera Pemalang asli dari desa Sewaka, kemudian beliau inilah diserahi tugas memimpin SMA didampingi Bapak Soedjono Sajadi, BA. Selaku Wakil Direktur. Sehingga kedua beliau inilah beserta panitia pendiri diserahi tugas untuk mempersiapkan penegrian SMA Persiapan.
            Setelah gedung SMA Persiapan di Sirandu ini jadi 3 kelas / local, maka Surat Keputusan penegrian dari Departemen P dan K keluar dengan nomor akte pendirian : 59/SK/B/III tanggal 25 Juli 1963 per 1 Agustus 1963. Dengan guru tetap 2 orang yaitu Bapak Endro Soewardjo, BA. dan Bapak Soedjono Sajadi, BA. jumlah siswa 3 kelas, TU 3 orang yaitu Bapak R. Sukarno, Bapak Sukiswo, Bapak Ruswad dan 1 orang pesuruh yaitu Bapak Slamet. Setengah tahun kemudian datanglah guru-guru tetap yaitu Bapak Nin Witanto, BA. lulusan Fakultas Sosial Politik UGM, Ibu Suciati, BA. dari FKIP Bandung, Bapak Soediyono dari FKIP Yogyakarta, Bapak Kasdu Winarno, BA. dari FKIP Malang dan Bapak Mlyadi dari FKIP Semarang.
            Sejak berdiri SMA Negeri 1 Pemalang tanggal 1 Agustus 1963 sampai sekarang tahun 2003 mengalami beberapa perubahan pimpinan yaitu :
  1. Bapak Endro Soewardjo, BA.
  2. Bapak Nurhasyim Wijaya, BA.
  3. Bapak Soegiarto, BA.
  4. Bapak Darkono, BA.
  5. Bapak Soedjono Sajadi, BA.
  6. Bapak Nurrahardjo, BA.
  7. Bapak Drs. Suherli W.R., M.Pd.

ABOUT: PEMALANG

Geografi

Bagian utara Kabupaten Pemalang merupakan dataran rendah, sedang bagian selatan berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (di perbatasan dengan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga), gunung tertinggi di Jawa Tengah. Sungai terbesar adalah Kali Comal, yang bermuara di Laut Jawa (Ujung Pemalang).
Ibukota kabupaten ini berada di ujung barat laut wilayah kabupaten, berbatasan langsung dengan Kabupaten Tegal. Pemalang berada di jalur pantura Jakarta-Semarang-Surabaya. Selain itu terdapat jalan provinsi yang menghubungkan Pemalang dengan Purbalingga. Salah satu obyek wisata terkenal di Pemalang adalah Pantai Widuri.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Secara astronomis Kabupaten Pemalang terletak antara 109°17'30" - 109°40'30" BT dan 8°52'30" - 7°20'11" LS.
Dari Semarang (Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten ini berjarak kira-kira 135 Km ke arah barat, atau jika ditempuh dengan kendaraan darat memakan waktu lebih kurang 3 - 4 jam. Kabupaten Pemalang memiliki luas wilayah sebesar 111.530 km², dengan batas-batas wilayah :
Dengan demikian Kabupaten Pemalang memiliki posisi yang strategis, baik dari sisi perdagangan maupun pemerintahan.
Kabupaten Pemalang memiliki topografi bervariasi. Bagian Utara Kabupaten Pemalang merupakan daerah pantai dengan ketinggian berkisar antara 1 - 5 meter di atas permukaan laut. Bagian tengah merupakan dataran rendah yang subur dengan ketinggian 6 - 15 m di atas permukaan laut dan bagian Selatan merupakan dataran tinggi dan pengunungan yang subur serta berhawa sejuk dengan ketinggian 16 - 925 m di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Pemalang ini dilintasi dua buah sungai besar yaitu Sungai Waluh dan Sungai Comal yang menjadikan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah aliran sungai yang subur.

Pembagian administratif

Kabupaten Pemalang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dankelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pemalang.
Di samping Pemalang, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Comal, Petarukan, Ulujami, Randudongkal dan Moga.
Kecamatan di Kabupaten Pemalang yaitu:
  1. Bodeh
  2. Ulujami
  3. Comal
  4. Ampelgading
  5. Petarukan
  6. Taman
  7. Pemalang
  8. Bantarbolang
  9. Randudongkal
  10. Warupring
  11. Moga
  12. Pulosari
  13. Watukumpul
  14. Belik
Kabupaten Pemalang kebanyakan merupakan suku Jawa. Di bagian barat dan selatan, penduduknya bertutur dalam bahasa Jawa dialek Tegal, sedangkan di bagian timur seperti di Petarukan, Comal, Ulujami, Ampelgading dan Bodeh bertutur dalam bahasa Jawa dialek Pekalongan.

Berpikir Kritis adalah "ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya."
dari Critical Thinking oleh Moore dan Parker.

Strategi Untuk Membaca Secara Kritis

Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri anda sendiri:

  • Apa topiknya?
  • Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut?
  • Alasan-alasan apa yang diutarakan pengarang yang dapat dipercaya? 
    • Hati-Hati dengan alasan yang tidak obyektif (misalnya kasihan, ketakutan, penyalahguaan statistik, dll) yang dapat menipu pembaca.
  • Apakah pengarang menggunakan fakta atau opni?
    • Fakta dapat dibuktikan.
    • Opini tidak dapat dibuktikan dan mungkin tidak mimiliki dasar yang kuat.
  • Apakah pengarang menggunakan kata-kata netral atau emosional?
    • Pembaca kritis melihat di balik kata-kata untuk mengetahui apakah alasan-alasan jelas.
Karakteristik Pemikir Kritis
  • Mereka jujur terhadap diri sendiri
  • Mereka melawan manipulasi
  • Mereka mengatasi confusion
  • Mereka bertanya
  • Mereka mendasarkan penilaiannya pada bukti
  • Mereka mencari hubungan antar topik
  • Mereka bebas secara intelektual
Diadaptasi dari Critical Thinking oleh Vincent Ryan Ruggiero

Rabu, 25 Agustus 2010

s1 smansa

kelasku berisi makhluk2 tak berwujud,bentuk.a aneh2 termasuk aku.